Sejarah Mata Uang Indonesia Dari Masa Kerajaan Hingga Sekarang


QIUQIU99.COM AGEN JUDI DOMINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA

Sejarah Mata Uang Indonesia dari Logam, Kertas, Lama, Baru, Kuno, hingga perkembangannya sampai sekarang. Membicarakan uang sepertinya tidak akan ada habisnya segala sesuatu pasti membutuhkan uang, uang adalah alat pembayaran yang sah untuk proses jual beli.

Tapi tahukah anda tentang sejarah mata uang di indonesia dari zaman dulu sampai sekarang?

Yuk mari kita simak sejarah perkembangan mata uang indonesia dari masa kerajaan hingga saat ini :

Sejarah Mata Uang Indonesia Masa Sebelum Penjajahan

Indonesia setelah melewati zaman primitif beralih ke zaman kerajaan yang merupakan babak baru peradaban masyarakat Indonesia saat itu. Berikut Sejarah mata uang Indonesia sebelum penjajahan.

1. Uang Kerajaan Mataram

Uang Kerajaan Mataram Kuno Tahun 850 M
Uang Kerajaan Mataram Kuno Tahun 850 M
Ternyata kemunculan uang di Indonesia sudah ada semenjak kerajaan mataram kuno berdiri tepatnya saat diperintah raja Syailendra. Uangnya dalam bentuk logam yang terbuat dari emas dan perak. Kadar beratnya berbeda-beda, dan diberi nama untuk masing-masing beratnya.
  1. Ma atau masa memiliki berat 2,4 gram
  2. Atak memiliki berat 1.20 gram
  3. Kupang memiliki berat 0.60 gram.
Bentuk uangnya tergolong unik karena untuk bagian depannya koin emas ada tulisan “Ta” yang merupakan huruf Devanagri, dan di bagian belakang koin ada motif “Sesame Seed”. Polanya kalau digambarkan adalah adanya lekukan ke dalam dan ada bulatan untuk kedua bagiannya. diameter koin perak berkisar 9-10mm dan terdapat huruf devanagri yaitu “Ma” dan bagian belakang ada motif bunga cendana.


2. Uang Kerajaan Jenggala


Uang Kerajaan Jenggala Tahun 1042
Uang Kerajaan Jenggala Tahun 1042
Kerajaan jenggala adalah kerajaan yang berada di pulau Jawa khususnya di bagian timur. Kerajaan Jenggala sudah memproduksi uang berupa logam perak dan emas untuk alat pembayarannya selama tahun 1042-1130.


Namun sayangnya karena pengaruh dari china khususnya di bidang perekonomian, kerajaan jenggala lebih condong untuk menggunakan mata uang dari China yaitu uang Kepeng daripada mata uangnya sendiri.


3. Uang Kerajaan Majapahit


Uang Kerajaan Majapahit Tahun 1293
Uang Kerajaan Majapahit Tahun 1293
Inilah kerajaan yang luasnya melebihi luas nusantara. Berdiri di tahun 1293, perekonomian Kerajaan Majapahit terbilang maju pada saat itu.

Karena saking luas wilayahnya kerajaan Majapahit memberlakukan 2 mata uang untuk kerajaannya, yaitu mata uang “MA” yang juga merupakan mata uang milik kerajaan mataram dan Mata uang Tahil.

Mata uang Tahil adalah mata uang asli kerajaan. Uang Kerajaan ini memiliki cap berlogo Teratai atau jambangan di permukaannya. Salah satu hal yang unik dari mata uang Tahil adalah bentuk koinnya yang beraneka ragam bahkan ada yang lumayan konyol ,contohnya seperti Bentuk segiempat, segitiga, trapesium, setengah atau seperempat lingkaran dan lainnya.


Ada lagi uang Majapahit yang unik dan terkenal, namanya Gobok Wayang yang merupakan hasil dari pengaruh China. Berbentuk keping dan ada lubang di tengahnya.

4. Uang Kerajaan Samudra Pasai

Uang Kerajaan Samudra Pasai Tahun 1297
Uang Kerajaan Samudra Pasai Tahun 1297
Berakhirnya kekuasaan kerajaan Hindu Budha di Indonesia membuka babak baru berdirinya kerajaan islam pertama di Indonesia, yaitu kerajaan Samudera Pasai. Berdiri di ujung pulau Sumatera, kerajaan Samudera Pasai membawa syariat islam untuk kerajaannya khususnya di bidang ekonomi.

Mata uang yang di bawa adalah asli dari Arab, yaitu Dirham. Dirham sendiri kandungannya terdiri dari 70% emas dengan kadar karat 22. Karena semakin sulitnya untuk mencari bahan emas, akhirnya seiring berjalannya waktu kandungan emas dalam Dirham mulai dikurangi.

Di tahun 1297 Masehi sampai 1326 motif mata uang Dinar kebanyakan adalah tulisan arab berlafadzkan Malik Al Zahir dan di sisi sebelah berlafadzkan Sultan al Adul yang memang keduanya merupakan raja saat itu.

Saat itu ketika dibandingkan dengan mata uang kerajaan lain 16 Dirham setara dengan 1 Real Spanyol dan 5 Dirham setara dengan 1 Silling Inggris.

5. Uang Kerajaan Buton

Uang Kerajaan Buton
Uang Kerajaan Buton
Ketika kerajaan lain masing menggunakan koin untuk proses transaksi jual belinya, hadir kerajaan Buton dengan konsep mata uang yang berbeda. Kerajaan Buton menggunakan mata uang Kampua yang merupakan uang dengan bahan kain tenun.

Kampua sendiri di buat oleh putri-putri istana kerajaan dan dibuat dengan sehelai tenunan persegi panjang. Kapua saat itu setiap waktunya diganti corak dan desainnya karena rentan akan pemalsuan.

6. Uang Kesultanan Banten

Uang Kesultanan Banten Tahun 1550-1596
Uang Kesultanan Banten Tahun 1550-1596
Hadir lagi kerajaan islam tepatnya di Banten, yang merupakan wilayah paling barat dari pulau jawa. Untuk Proses kegiatan ekonominya, kerajaan Banten menghadirkan mata uang kerajaan bernama Kasha.

Jenis koinnya sendiri terdiri dari 3 bahan yaitu dari emas, tembaga dan timah. Motifnya desainnya lebih dipengaruhi China dan untuk ukirannya dipengaruhi arab.

7. Uang Kerajaan Gowa

Uang Kerajaan Gowa
Uang Kerajaan Gowa
Kerajaan islam selanjutnya yang memiliki mata uang adalah kerajaan Gowa. Kerajan Gowa pernah dipimpin oleh salah satu pahlawan dengan julukan Ayam Jantan dari timur yaitu Sultan Hasanuddin, dan merupakan kerajaan yang berdiri di abad 16.

Memiliki mata uang bernama Jinggara. Jinggara merupakan mata uang yang bahannya terdiri dari campuran timah dan tembaga.


8. Uang Kesultanan Sumenep

Uang Kesultanan Sumenep
Uang Kesultanan Sumenep
Kerajaan Sumenep yang berdiri tahun 1781 tepat di daerah Sumenep, jawa timur. Kerajaan ini hadir terkait datangnya pihak asing ke Indonesia untuk mencari rempah.

Karena seringnya melakukan transaksi dengan pihak luar khususnya dengan negara Eropa, kesultanan Sumenep memilih mengggunakan mata uang negara Eropa. Contohnya saja ketika berdagang dengan dengan Spanyol maka sumenep memakai uang Spanyol. Selain Spanyol, Sumenep juga memakai uang gulden jika bertransaksi dengan Belanda dan uang thaler jika bertransaksi dengan Austria.

Supaya bisa memiliki mata uang sendiri, kerajaan Sumenep mengedarkan mata uang dari uang asing kemudian diberi cap bertulisan Arab di setiap mata uang asing tersebut.

9. Sejarah Mata Uang Indonesia Jaman Penjajahan

Sejarah Mata Uang Indonesia Jaman Penjajahan
Sejarah Mata Uang Indonesia Jaman Penjajahan
Semenjak pihak asing mulai berdatangan ke Indonesia, maka lambat laun mereka juga ingin menguasai Indonesia. Awalnya hanya sekedar mencari rempah-rempah, namun karena berlimpahnya kekayaan sumber daya alam Indonesia, maka mereka menjajah Indonesia. Dalam masa penjajahan yang berlangsung beberapa pihak asing memberlakukan mata uang negaranya di Indonesia.

Berikut sejarah mata uang Indonesia masa penjajahan

10. Uang Belanda

Uang Belanda
Uang Belanda
Uang Belanda yang pertama kali masuk Indonesia di tahun 1595 diwakili oleh dua orang bersaudara Cornelis dan Frederick de Houtman dengan tujuan membeli rempah-rempah. Mereka mendarat di pelabuhan Banten dan menggunakan koin perak untuk bertransaksi, baik Real Batu ataupun Real Bundar.

Karena melihat potensi bisnis yang luar biasa di Indonesia akhirnya di tahun 1602 di bulan Maret mereka mendirikan perusahaan sendiri di Indonesia dengan nama VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie).

VOC tidak hanya menjalankan bisnisnya saja, tetapi juga mencetak uang sendiri agar bisa lebih berkuasa dalam perdagangan di Indonesia.

VOC mengedarkan uang berbentuk Koin serta dalam bentuk kertas namun dibatasi pembuatannya. Mata uang kertasnya bernama Rjksdaalder dan ada tulisan teks singkat menggunakan bahasa Belanda dan Arab.

Selang beberapa tahun kemudian tepatnya di tahun 1748 Masehi VOC membuat surat berharga dengan nominal 1-10000 Rijksdaalder. Terakhir Pada tahun 1783 Masehi VOC mencetak uang kertas baru dengan 100% jaminan perak.

surat berharga
Surat Berharga Rijksdaalder

Sayangnya bisnis VOC tidak bertahan lama karena di tahun 1799 Masehi dinyatakan bangkrut. Akhirnya pemerintahan Belanda sendiri mengambil alih kekuasaan dan aset VOC.

Mulailah era penjajahan Belanda terhadap Indonesia.


11. Uang Jepang

Uang Jepang
Uang Jepang
Setelah Belanda meninggalkan Indonesia datang lagi penjajah lain yaitu Jepang. Jepang begitu lihai melihat situasi dan kondisi Indonesia akhirnya mereka segera melenyapkan mata uang belanda dan mulai memberlakukan mata uang mereka sendiri.

Selama penjajahan 3 setengah tahun, Jepang mengedarkan mata uang kertas dan koin. Untuk koin hanya terdiri dari pecahan 1, 5 dan 1o sen.

Masing-masing koin misalnya nominal 1 dan 5 sen bahannya dari Alumunium dan untuk 10 sen bahannya dari timah, koin nominal 5 dan 10 Sen terdapat gambar Wayang di bagian depannya sedangkan untuk koin nominal 1 Sen hanya terdapat kepala wayang. Di bagian belakang koin tersebut ada tulisan Jepang, JAVA dan nilai Nominal Sen.

Uang Invasi
Uang Invasi Jepang
Jika koin menggunakan mata uang sen maka uang kertas menggunakan mata uang invasi. Berikut beberapa emisi mata uang yang dilakukan Jepang :
  • Emisi pertama masih memakai bahasa Belanda dan beredar tahun 1942
  • Emisi kedua menggunakan tulisan Dai Nippon, namun sayangnya tak sempat beredar.
  • Emisi ketiga menggunakan tulisan Dai nippon Teikoku Seihu dan berhasil beredar pada tahun 1943.
Setelah mulai berakhirnya penjajahan Jepang terhadap Indonesia karena kalah dalam perang dunia 2, datang kembali Belanda untuk mengusik kemerdekaan Indonesia.

12. Uang NICA (Belanda)

Uang Nica
Uang Nica (Netherlands Indies Civil Administration)
Belanda datang kembali pada tanggal 29 September 1945 di tanjung Priok. Untuk menguasai kembali Indonesia, Belanda mengedarkan mata uangnya yang bernama Nica (Netherlands Indies Civil Administration) dan mulai menghentikan peredaran mata uang Jepang.

Untuk mendapatkan kembali simpati rakyat Indonesia, Belanda menggunakan Rupiah jepang untuk membayar gaji pegawai pribumi dan mengedarkan uang tersebut.

Selain mengedarkan Rupiah Jepang, Belanda juga secara perlahan mengedarkan mata uangnya yang bernama NICA. Dengan peredaran mata uang NICA tersebut, akhirnya membuat kondisi perekonomian Indonesia semakin parah.

Indonesia sebenarnya sudah merdeka karena presiden Soekarno membacakan proklamasi sebelum kedatangan Belanda. Pada tanggal 2-3 Oktober 1945 Indonesia mengeluarkan maklumat yang berisi tentang masih berlakunya mata uang jepang dan tidak berlakunya lagi NICA.

13. Sejarah Mata Uang Indonesia Pasca Penjajahan

Sejarah Mata Uang Indonesia Pasca Penjajahan
Sejarah Mata Uang ORI
Pada saat habis pembacaan proklamasi dan diakuinya Indonesia sebagai negara yang merdeka, pemerintah berinisiatif untuk membuat mata uang sendiri. Terbukti pada bulan Oktober 1946, pemerintah berhasil mencetak mata uang ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) dan mengedarkannya pada rakyat.

Di tahun itulah berdiri untuk pertama kali bank milik Indonesia yaitu Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Sejarah Mata Uang Indonesia Pasca Penjajahan
Sejarah Mata Uang ORI
Nama rupiah sering dikaitkan dengan rupee mata uang India, yang berasal dari bahasa sansekerta rupya yang berarti koin perak . Namun sebagian berpendapat bahwa nama rupiah berasal langsung dari bahasa Sansekerta dan bukan turunan dari mata uang India tersebut. Kata rupiah sendiri merupakan pelafalan asli Indonesia karena adanya penambahan huruf ’h’ di akhir kata rupya, sangat khas sebagai pelafalan orang-orang Jawa .

Pada masa-masa awal kemerdekaan, Indonesia belum menggunakan mata uang rupiah namun menggunakan mata uang resmi yang dikenal sebagai ORI. ORI memiliki jangka waktu peredaran di Indonesia selama 4 tahun, ORI sudah mulai digunakan semenjak 1945-1949. 

Namun, penggunaan ORI secara sah baru dimulai semenjak diresmikannya mata uang ini oleh pemerintah sebagai mata uang Indonesia pada 30 Oktober 1946. Pada masa awal, ORI dicetak oleh Percetakan Canisius dengan bentuk dan desain yang sangat sederhana dan menggunakan pengaman serat halus. Bahkan dapat dikatakan ORI pada masa tersebut merupakan mata uang yang sangat sederhana, seadanya, dan cenderung berkualitas kurang, apalagi jika dibandingkan dengan mata uang lainnya yang beredar di Indonesia. 

Pada masa awal kemerdekaan tersebut, ORI beredar luas di masyarakat meskipun uang ini hanya dicetak di Yogyakarta. ORI sedikitnya sudah dicetak sebanyak lima kali dalam jangka waktu empat tahun antara lain, cetakan I pada 17 Oktober 1945, seri II pada 1 Januari 1947, seri III dikeluarkan pada 26 Juli 1947. Pada masa itu, ORI merupakan mata uang yang memiliki nilai yang sangat rendah jika dibandingkan dengan uang-uang yang dikeluarkan oleh de Javasche Bank. 

Padahal uang ORI adalah uang langka yang semestinya bernilai tinggi.
Pada 8 April 1947, gubernur provinsi Sumatera mengeluarkan rupiah Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatera (URIPS). Sejak 2 November 1949, empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru. Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri, tetapi penggunaannya dihapuskan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat.

Krisis ekonomi Asia tahun 1998 menyebabkan nilai rupiah jatuh sebanyak 35% dan membawa kejatuhan pemerintahan Soeharto. Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi diperdagangkan dengan penalti disebabkan kadar inflasi yang tinggi.

14. Sejarah Mata Uang Indonesia Orde Baru

Hadirnya pemerintahan Soeharto selama 32 tahun berkontribusi besar dalam perubahan Rupiah. Pemerintah presiden Soeharto pertama kali mencetak uang kertas seri “Sudirman” pecahan 1, 2½, 5, 10, 25, 50, 100, 500, dan 1000 rupiah.


Diedarkan pada tanggal 8 Januari 1968 dan ditandatangi oleh Gubernur BI Radius Prawiro dan Direktur BI Soeksmono B Martokoesoemo, beremisi tahun 1968.


Berikut beberapa kebijakan pemerintah Soeharto terhadap Rupiah :
  • 23 Agustus 1971, Pemerintah mendevaluasi rupiah sebesar 10%, satu Dolar setara 415 Rupiah.
  • Tahun 1975, BI mengeluarkan uang kertas pecahan 1.000 rupiah bergambar Pangeran Diponegoro, 5.000 rupiah bergambar Nelayan, dan pecahan 10.000 rupiah bergambar relief Candi Borobudur. ditandatangai oleh Gubernur BI Rachmat Saleh dan Direktur BI Soeksmono B Martokoesoemo.
  • Tahun 1992 menerbitkan seri uang baru beremisi tahun 1992. Terdiri dari pecahan 100 rupiah bergambar perahu Phinisi, pecahan 500 rupiah bergambar Orang Utan, 1.000 rupiah bergambar Danau Toba, pecahan 5.000 rupiah bergambar alat musik Sasando dan tenunan Rote, pecahan 10.000 rupiah bergambar Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dan pecahan 20.000 rupiah bergambar Cendrawasih merah.
  • Tahun 1993 mengeluarkan pecahan 50.000 rupiah bergambar Presiden Suharto.
 

Sayangnya ada krisis moneter Pada akhir tahun 1997 disertai melonjaknya nilai mata uang dolar terhadap rupiah. Mengakibatkan runtuhnya era Soeharto.

15. Sejarah Mata Uang Indonesia Orde Reformasi

Mata Uang Rupiah Orde Reformasi
Mata Uang Rupiah Orde Reformasi
Orde Reformasi inilah banyak uang yang kita kenal sampai saat ini. pecahan 100.000 rupiah beremisi tahun 1999 bergambar Soekarno, Muh. Hatta dan teks proklamasi diedarkan. Pecahan tersebut dicetak di Australia dan Thailand merupakan uang plastik (Polymer) .

Berikut beberapa mata uang emisi sejak orde reformasi :

Mata Uang Emisi Sejak Orde Reformasi
Mata Uang Emisi Sejak Orde Reformasi
Inilah uang yang kita kenal sampai sekarang. Untuk pecahan 1,000 terdapat gambar kapten patimura, untuk pecahan 5,000 ada gambar orang menenun,pecahan 100,00 ada gambar Cut Nyak Dien, pecahan 50,000 terdapat gambar Ngurah Rai dan terakhir pecahan 100,000 tetap gambar bung Karno dan Bung Hatta namun tidak ada plastik lingkaran lagi.

Uang Terbaru Era Presiden Jokowi
Uang Terbaru Era Presiden Jokowi
Inilah penampakan uang terbaru yang dikeluarkan oleh pemerintah presiden Jokowi. Sayangnya kita tidak bisa memegangnya untuk beberapa waktu karena memang dikeluarkan secara perlahan-perlahan supaya tidak ada devaluasi karena bertambahnya jumlah uang yang beredar. Mungkin untuk tahun ke depan sudah bisa kita pegang.

Demikian sejarah mata uang Indonesia yang mengalami perubahan beberapa kali.

Kita sebagai warga negara wajib untuk menjaga uang tersebut dengan cara menggunakannya yang baik saja.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.